Kebanyakan
orang menilai cantik tidaknya perempuan hanya dari fisik
semata. Dan beruntunglah mereka yang dianugerahi rupa
seindah
mutiara. Tapi, bagaimana dengan mereka yang punya jasmani
pas-pasan?
Betapapun mereka sudah menggunakan kosmetik mahal, sulit
menandingi
perempuan yang sejak lahir sudah cantik.
secara fisik mereka kurang menarik. Yang pertama kali
harus dilakukan
adalah mendefinisikan kembali makna cantik tersebut.
Cantik bukan
masalah fisik semata. Kecantikan sejati juga bisa diraih
dengan
memaknakan kecantikan sebagai berikut:
1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya
yang menyejukkan
mata kaum laki-laki.
Seorang perempuan yang menghias jasmaninya dengan iman da
taqwa akan
memancarkan cahaya surga. Dengan kepatuhannya menjalankan
ibadah, ia
akan memesona. Yang kuasa akan memberikannya kecantikan
abadi, magnet
alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan
berlebih, laki-laki
akan tertarik padanya.
2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang
mampu
menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria
Secara umum laki-laki memang responsif terhadap perempuan
yang bagus
fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat
laki-laki
bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang
tuluslah yang
akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa
melupakannya.
3. Kecantikan
Perempuan ada pada kelembutan sikapnya
Kelembutan bukan berarti lembek dan manja. Kelembutan
seperti roti.
Meskipun sedikit, tapi mengenyangkan. Dari toko roti
manapun roti
berasal, ia tetap lembut. Jadi perempuan dari suku
manapun bisa tetap
lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya. Asalkan ia
mau berusaha.
4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang
teduh dan
suaranya yang hangat.
Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap perempuan
bisa memiliki
mata embun. Teduh. Sejuk. Tak gampang emosi. Menyikapi
tingkah laku
sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik.
Perkatannya
bukan pisau yang menikam. Perkataannya adalah bara yang
menyalakan
semangat di dada. Tak ada kata sia-sia yang terucap dari
bibirnya.
5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang
menambah
kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang
melihatnya
Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud
menggoda apalagi
berlebihan bisa membuat wajah indah. Meskipun berwajah
rupawan, tapi
jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan
ditangkap oleh
orang-orang di sekitarnya
6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya
Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di
mana ia pernah
menuntut. Banyak ilmu-ilmu yang bisa dipungut dari
sekitar, yang
membuat si perempuan mejadi cerdas. Kehidupan adalah
sekolah yang tak
pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah
untuk menjadi
istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu
yang baik.
Ruang dan waktulah yang akan menempa perempuan mejadi
istri dan ibu
yang baik.
7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh
pengetahuannya akan
tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak ,
masyarakat
dan umat manusia
Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Seberapa jauh
pengetahuan seorang perempuan akan terlihat dari tingkah
laku
keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang
bermanfaat bagi
sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka
memperbaiki
lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya.
Dibalik
kesuksesannya,
pasti ada perempuan tangguh menemani. Menjadi
pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan
lelah
berjuang.
8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan
keinginannya untuk
memberi.
Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu
memberi,
tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika
orang lain
senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan
hatinya membuat
wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan, meskipun
sosoknya
biasa-biasa saja.
Mungkin masih banyak kecantikan lain yang tercecer. Tapi
dengan
kecantikan-kecantikan
ini, perempuan manapun bisa tampil memikat.
Mudah caranya, murah biayanya.
Satu hal yang paling penting, kecantikan-kecantikan ini
sifatnya
abadi. Akan dikenang meskipun si perempuan telah tiada.
Tidak seperti
kecantikan lahiriah yang sementara. Setelah tua, ketika
senja
menyapa, ia tak menarik lagi. Manakah yang akan Anda
pilih?
Kecantikan sementara atau kecantikan abadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar