Senin, 21 November 2011

Si Pelacur Dan Ahli Ibadah

 Si Pelacur Dan Ahli Ibadah
Tersebutlah, seorang ahli ibadah yang tinggal dijalanan yang berseragam dengan seorang pelacur.
Setiap hari saat ia berangkat untuk beribadah dan meditasi, ia selalu melihat banyak sekali laki-laki yang keluar masuk kamar si pelacur.
Ia melihat sipelacur menyambut dan mengantarkan mereka pulang deengan wajah yang cerah.
Setiap hari sang ahli ibadah itu membayangkan dan melamunkan perbuatan-perbuatan yang memalukan yang dilakukan mereka didalam kamar yang si pelacur dan hatinya seakan dipenuhi dengan cemoohan-cemoohan terhadap perbuatan asusila yang dilakukan sipelacur.
Setiap hari si pelacur pun melihat sang ahli ibadah itu  melakukan ibadah. Ia berpikir betapa indahnya hidup dalam kemurnian, melewatkan waktunya dengan berdoa dam meditasi. "tetapi", keluhnya, "sudah nasibku menjadi pelacur. Ibuku sendiri adalah seorang pelacur dan anak gadisku pun akan menyusul. Begitulah adat negeri ini".

Suatu ketika si pelacur dan sang ahli ibadah itu mati pada hari yang bersamaan. Dan keduanya berdiri di depan persidangan mahkama agung surga.
Diluar dugaan, sang ahli ibadah itu dihukum atas dosanya. "tetapi", sanggahnya, kehidupanku penuh dengan kemurnian. Aku menghabiskan hari-hariku dengan ibadah berdoa dan meditasi atau tafakkur.
"ya, jawab sang pengadilan, tetapi saat tubuhmu bersatu dengan kegiatan suci, hatimu dipenuhi dengan penilaian-penilaian kotor dan fantasi-fantasi cabul.
Sebaliknya, sipelacur diganjar kemuliaan atas kemurnian hatinya.
"saya tidak mengerti", katanya terheran-heran. Seluruh hidupku penuh dengan dosa, saya telah menjual tubuh ini kepada semua lelaki yang berani membayarku. 

Lingkungan kehidupanmu memaksamu menjadi penghuni tempat tersebut. Kamu dilahirkan disana, dan adalah diluar kemampuanmu untuk mrlakukan sesuatu di luar itu.
Tetapi ketika tubuhmu sedang melakukan kegiatan-kegiatan yang dinilai rendah, hatimu selalu murni dan selamanya dipenuhi oleh kemurnian doa dan perenungan yang mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar