Jumat, 25 November 2011

W E J A N G A N Syech 'Abdul Kadir Jaelani


W E J A N G A N
Syech 'Abdul Kadir Jaelani

Ingatlah selalu pada perkara yang :
Menghancurkan segala Kelezatan
Memusnahkan segala Syahwat
Merusak segala Kegembiraan
Membunuh segala Keinginan
Yaitu AJAL KEMATIAN

IMAN merupakan :
Perwujudan ketabahan menghadapi cobaan
Sesuatu yang menjadikan mulianya isi dunia
IMAN menjadi mulia karena Dzat Allah semata.
Hawa Nafsu :
menjadi mulia karena setan,
merupakan pengkhianatan dari perjanjian dengan-Nya.

Buah IMAN adalah :
Merasa senang melakukan Amal Ibadah & Amal Kebajikan,
Selalu memuaskan diri dengan Firman dan Sunnah Rasul.
Inilah tanda-tanda diterimanya Amal-amal, dan
Balasannya adalah kelezatan buah-buah amal dunia di akhirat.

Jika suatu perbuatan itu benar-benar dari ALLAH,
Maka    : selamatlah engkau dari ujian apapun,
karena    : perbuatan itu adalah perbuatan ALLAH,
dan sudah barang tentu
ALLAH sendirilah yang bertanggung jawab
atas  Perbuatan-NYA Kepadamu,
dan  DIA pasti menolongmu.
Jika perbuatan itu berdasarkan kehendakmu,
maka engkau sendirilah yang mempertanggung-jawabkannya.
Jika engkau beramal dan mengharapkan imbalan-Ku,
maka balasanmu ada pada makhluk-Ku, dan
Jika engkau beramal demi Dzat-Ku,
maka balasanmu adalah kedekatanmu dengan-Ku.

Jangan lari dari-Ku karena kemiskinan,
karena Aku menghendakimu hanya untuk dirimu.
Orang yang cinta kepada-Ku adalah orang yang
mendapatkan nikmat jika mendapat cobaan-Ku, dan
menyibukkan diri dengan berdzikir kepada-Ku,
bukan dengan memohon kepada-Ku.

Bersabarlah di dunia ini, karena semuanya adalah cobaan.
Tidak ada kenikmatan kecuali ia bersebelahan dengan kesengsaraan,
karena hidup seperti selembar kertas
 yang selalu mempunyai dua sisi,
 jika sisi yang satu adalah kebaikan,
 maka sisi lainnya adalah keburukan
Apabila ingin menghilangkan keburukan,
janganlah membuang kertasnya,
karena sisi yang baikpun akan terbuang,
tetapi lakukan :    perbaikan tanpa membuang kertasnya,
maka akan didapat dua sisi kebaikan.
    

Jika perbuatan Allah tampak pada dirimu, maka :
badanmu pasif,
hatimu tenang,
pikiranmu luas,
wajahmu berseri, dan
jiwamu bertambah subur.
Tangan yang Maha Kuasa akan menggerakkanmu,
lidah yang Maha Abadi akan memanggilmu,
Tuhan semesta alam akan mengajarmu, dan
memberimu pakaian cahaya-Nya, serta
mendudukkanmu pada derajat Orang-orang Alim terdahulu.

Jauhkanlah dirimu dari membanggakan diri terhadap :
   Allah  dan  manusia, karena
   itu merupakan kesombongan kepada-Nya.
Jika engkau marah kepada Allah,
   itu berarti membanggakan diri 
   kepada-Nya.
Jika  engkau mendengar muazin mengumandangkan suara azan dan
engkau tidak menjawabnya dengan menunaikan Shalat, maka
engkau telah menyombongkan diri kepada-Nya.
Jika engkau berbuat aniaya terhadap makhluk-Nya
hal itu identik dengan menyombongkan diri kepada-Nya,
Maka ketika engkau menyombongkan diri kepada-Nya, Dia akan :
  menghinakanmu setelah memuliakanmu,
  menjatuhkanmu dalam kemiskinan setelah kayamu,
  menyiksamu setelah memberi kenikmatan kepadamu.

Menangis (karena mengingat Allah) adalah suatu ibadah, karena
identik dengan puncak perendahan diri (tawadhu) kepada-NYA.

Jika engkau mati  : 
- dalam keadaan bertaubat,
- niat yang baik dan
- amal yang bersih,
maka Allah :   
..  memberikan manfaat bagimu dan
..  menguasakan amal orang-orang
    yang pernah menganiayamu,
karena kelak tak akan ada orang
yang mampu menampakkan belas kasih kepada sesamanya
kecuali belas kasih-NYA kepadamu,
maka wajib bagimu mencintai-NYA di dunia untuk akhiratmu.

Jadikanlah kecintaan itu sesuatu
yang paling penting bagimu,
yang sesungguhnya merupakan keharusan bagimu,
dan akan menampakkan manfaat bagimu,
kemudian setiap manusia menghendaki
  menjadi seperti dirimu,
Tetapi Allah menghendakimu
  hanya untuk dirimu sendiri.
Tidak seorangpun dapat dekat dengan Allah,
kecuali orang yang telah bersih dari kotoran takabur dan dosa,
sebagaimana halnya
seseorang tidak akan dapat duduk dekat seorang Raja
jika orang itu berbadan kotor dan berbau busuk.
Oleh karena itu musibah atau bencana adalah
pembersih dan penukar untuk mendapatkan perkara yang lebih baik.

Sebuah iman yang mapan
dapat menampakkan kegembiraan di wajah,
menyimpan kesedihan di hati dan
menyerahkan kesedihan dipangkuan-Nya.
DIA akan: mengganti kesedihan dengan kegembiraan,
menjadikannya banyak berpikir,
banyak menangis karena dosa, dan
sedikit tertawa karena rasa takut kepada-Nya.
Tidak ada  kegembiraan seorang Mu'min
selain kegembiraan bertemu dengan-Nya.
Sisi  lahirnya     selalu dinamis, sementara
Sisi  bathinnya     selalu tafakur kepada-Nya.
Lahiriahnya  untuk keluarga dan kerabatnya, sementara
Bathiniahnya untuk Tuhannya.
Tidak ada yang mengetahui rahasia bathinnya,
  selalu terngiang pesan Rasulullah Saw,
Carilah bantuan atas permasalahan
    dengan suatu penyembunyian.
Jika ada sesuatu yang mendesaknya,
ia akan mencari dari pengetahuan-Nya
melalui suara-suara hati yang hadir di hatinya
sebagai petunjuk jalan keluar yang di ridhai-Nya.

Orang beriman :    identik dengan kehidupan, sementara
orang munafik :    identik dengan kematian.
Seorang yang beriman:   akan beramal karena Allah,
sedang orang munafik:   akan beramal untuk manusia,
dengan mengharapkan pujian atas amal yang diperbuatnya.

Amal orang beriman akan dilakukan dengan ikhlas, sementara
Amal orang munafik dilakukan pada saat ramai,
Amalnya adalah ketika ia dapat kemudahan,
Tetapi    ketika mendapat kesulitan ia tidak beramal.

Ke-Islamannya hanyalah untuk
 menyelamatkan dirinya dan hartanya,
sementara Shalat, Puasa dan ilmunya
tidak berguna ketika ia dalam kesendiriannya,
maka yang asli dari dirinya hanyalah kekufurannya.

Jadikan ketaatan dan pujian kepada Allah sebagai kewajiban,
    dan jika hal ini dilakukan
    tanpa mengalami kesulitan apapun.
Maka:    dunia menjadi berkah bagi mereka, dan
    memberikan nikmat kepada mereka.

Dan apabila mereka melihat dan mengalami sesuatu,
maka yang mereka lihat dan alami sebagai perbuatan Allah.
maka Allah menjadikan mereka pasak bumi, yaitu
  seperti gunung yang berdiri megah dan agung
  diantara hamba-hamba Allah lainnya.

Janganlah kamu bergantung kepada :
 kekuatan dirimu sendiri dalam hal-hal
 yang bersangkutan dengan dirimu.
Janganlah kamu melindungi dan menolong dirimu diluar batas kemampuanmu.

Serahkanlah segalanya kepada-Nya, karena Dia-lah
yang memelihara dan menjaga segalanya sejak awal hingga akhir.

Apabila: Allah berjanji dan kamu merasa puas dan
     tampak besar keinginanmu kepada-Nya,
maka:     Janji itu akan ditukar dengan
     janji yang lebih tinggi, dan
pintu ilmu-Nya akan dibukakan untukmu,
kemudian: kamu akan disinari oleh pengetahuan-Nya
      untuk memahami rahasia-rahasia ketuhanan,
dan kamu: akan merasakan bertambahnya derajat keimananmu.

Manusia selalu berbohong
dengan membicarakan kesyukuran,
tetapi tidak melaksanakan kesyukuran,
dan manusia selalu: membicarakan cobaan,
tetapi: tidak mensyukuri cobaan dari Allah.

Allah SWT berfirman:
"dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu)
 dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya.
 Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
 tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
 Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah"

Kebaikan itu terletak pada :
    - menjaga keadaan yang telah ada,
    - merasa puas dan menjauhkan segala keinginan
      kepada yang lain.
Jika :    suatu perkara telah di khususkan untukmu,
maka :    pasti kamu akan mendapatkannya,
baik kamu menyukainya
atau tidak menyukainya.
Apalah  gunanya kamu mengharapkan
    apa yang telah ditetapkan untuk orang lain,
karena  pasti kamu tidak akan mendapatkannya.

Kebaikan adalah menjaga dan ridha
     dengan keadaan yang sekarang.

Dunia -    bagaikan Samudera,
Iman  -    adalah   Perahu,
Hembusan Angin     adalah    Ketaatan, dan
Pantai-     adalah    Akhirat,
maka carilah dan berlabuhlah pada pantai yang indah,
karena akhirat - adalah    Alam Kemuliaan,
tidak  lagi    dapat  berbuat    Amal-amal Kebaikan
tetapi    sudah merasakan    betapa nikmatnya amal-amal
yang mereka lakukan di dunia, dan
mereka selalu membicarakan tentang
manusia-manusia yang masih hidup ;
"Sungguh beruntung mereka yang masih hidup,
 karena mereka masih dapat menambah amal-amal mereka,
 sementara kami yang sudah mati,
 kami sudah merasakan nikmatnya hasil amal-amal kami di dunia
 Tetapi kami tidak lagi sanggup menambahnya".

Waspadalah engkau terhadap samudera dunia
  yang  telah banyak menenggelamkan  manusia  dan
  tidak akan  terselamatkan,
  yang merupakan samudera yang sangat dalam,  kecuali
  orang-orang yang di kehendaki-Nya untuk diselamatkan-Nya,
  sebagaimana Allah akan menyelamatkan
  orang-orang  yang  beriman dihari kiamat  dari  Api Neraka.

Tingkatkanlah dirimu menjadi orang yang cinta kepada-Nya,
agar engkau menjadi orang yang kaya di sisi-Nya,
 yang tidak membutuhkan segala sesuatu selain
 yang diberikan oleh-Nya.
Maka keimananmu bertambah kokoh dan
hatimu bersih dari belenggu-belenggu dunia,

Jadilah engkau manusia yang di agungkan
oleh seluruh makhluk bumi.
Terimalah peringatan saudaramu yang beriman, dan
Janganlah engkau menentangnya,
karena: ia dapat melihat kepadamu terhadap
    apa yang  tidak engkau lihat pada dirimu,
berusahalah melihat kepada mereka yang berbahagia dijalan-Nya,
sehingga engkau dapat mencari kebahagiaan
melalui jalan yang telah ditempuhnya, dan
takutlah      kepada firasat orang yang benar-benar beriman
karena        sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah.

Kamu akan mengetahui:
- untung,
- rugi,
- harapan,
- takut dan bahkan
- apa saja
adalah dari dan karena Allah semata.
Allah-lah yang patut ditakuti dan
hanya  kepada Allah sajalah kamu meminta :
- perlindungan dan
- pertolongan.
Lihatlah    selalu    perbuatan-Nya,
Nantikan    selalu    perintah-Nya, dan
Patuhlah    selalu    kepada hukum-hukum-Nya,
Maka    itulah    sebenar-benar Tawakkal.

Janganlah mencoba menentang takdir,
hadapkan selalu diri dan kehendak-mu kepada Allah, dan
janganlah mengeluh dan tidak berpuas hati.
Apabila telah berbuat yang demikian dan
takdir-mu adalah takdir yang baik,
maka:    Allah akan menambah lagi kebaikan untukmu yaitu
    kesejahteraan dan kebahagiaan.

Jika takdirmu tidak baik maka
    Allah akan melindungimu dari perkara-perkara
    yang tidak baik melalui kepatuhanmu kepada-Nya,
sehingga : suatu takdir berganti
    dari takdir buruk kepada takdir yang baik.

Raih dan capailah pintu taubat selama pintu itu terbuka bagimu,
karena dalam waktu dekat pintu itu akan tertutup.
Raihlah kebaikan selama mampu melakukannya, dan
    masuklah kedalamnya dengan membawa hati yang bertaubat,
kemudian berlarilah kepintu doa-mu
    karena pintu itu ada untukmu.
Janganlah berputus asa dari rahmat Allah,
    karena sesuatu yang sedikit namun mencukupi,
itu lebih baik daripada sesuatu
    yang banyak tetapi melalaikannya.


Itulah bukti bahwa kebaikan tidak akan rusak, dan
dosa tidak akan dilupakan.

Bukankah engkau tahu bahwa :
Allah mengetahui apa yang tersembunyi
didalam dada semua manusia di alam ini ?,
Apakah engkau tidak malu kepada Allah ?,
lisanmu bertaubat tetapi hatimu ingkar kepada-Nya.
Janganlah menipu kemurahan hati Allah
        
karena siksa-Nya amat pedih,
Jangan samakan Ulama yang bodoh dengan Allah,
mereka hanya:    pandai dengan hukum Allah,
tetapi:        tidak mengerti akan Allah.

Mereka memerintahkan manusia, sementara
mereka tidak melakukannya,
mereka mencegah manusia tetapi
    tidak  mencegah dirinya sendiri,
mereka hanya menampakkan kedurhakaan,
    dan kesalahan-kesalahan manusia-manusia lain.
Niscaya nama-nama mereka tercatat di sisi Allah.

Keberkahan ada ditangan orang yang lebih tua,
hanya berlaku kepada :
- tuanya usia yang disandarkan kepada ketakwaan
- dengan taat dan rasa takut kepada-Nya,
- berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah,
yaitu orang yang :
- hatinya bersih, dan
- hatinya berpaling dari selain Allah,
- yang mengamalkan semua ilmu-Nya.

Belajarlah dari bapak kalian Ibrahim a.s,
 dari periwayatan-Nya,
 seorang bapak yang penuh kelembutan,
 seorang bapak yang penuh keikhlasan,
 seorang bapak yang berani merenangi samudera .  cobaan-Nya.


Semogo Allah swt.
ampuni segala dosa & kesalahan
dia dan semua pembaca tulisan ini,
dan semogo Allah swt.
anugrahkan Rahmat, Taufik & HidayahNya kepada kita semua yang mendatangkan
Ridha-Nya Yang Maha Agung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar